Thursday, December 29, 2011
Fee!
Ini sebuah fragmen hidupku yang lain.
Titik yang memuat ketegangan dan kulminasi. Aku menulisnya sebagai catatan
waktuku sendiri, buat aku dan ketidakmengertianku sendiri. Aku menandai setiap momentum
hanya dengan tulisan, jalan rekonsiliasi bagi diriku sendiri. Dan itu yang hanya aku punya. Karena dengan
menuliskan apapun yang telah kuanggap sebagai penanda waktu dan penulis tentang
bagian lain sejarah hidup adalah sebuah keniscayaan. Di sana aku...
Menakar Kekerasan Agraria
INDONESIA adalah negara agraris, sebuah negara yang berpijak pada
dunia pertanian dengan berbagai jenis hasil produksinya. Namun, sejauh
itu pula, sosok petani dan eksistensi tanahnya, sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam negara agraria, selalu menjadi pil pahit bagi rakyat.
Di negeri ini, petani seperti dilahirkan dengan nasib malang, kelam dan
selalu dirugikan oleh pihak negara dengan kebijakan yang tidak
kontekstual dengan kondisi...
Tanah Itu, Ya Darah!
Tulisan kali ini saya kutipkan dari Twitter saya @_bje yang mungkin hanya galau semata, tidak perlu, sia-sia, atau apatah namanya! Saya hanya suka berbagi, dan selebihnya adalah pikiran kita masing-masing yang menangkapnya!
Tanah Itu, Ya Darah! Ingin iseng-iseng bercerita ttg tanah #tanah
malam-malam, ketika tubuh ini telentang, pikiranku ingat tentang tanah, suatu yang urgen tapi kita jarang menghargai keberadaannya #tanah
atau mungkin kita...
Tuesday, December 27, 2011
Bulan Siluman
Versi cetak dari tulisan ini di Jurnal Nasional, 17 Desember 2011
DESEMBER selalu menjadi “bulan siluman" bagi para birokrat bangsa ini: di setiap Desember, banyak para pejabat publik menyamun. Desember selalu mengajarkan cara-cara bagaimana menghabiskan anggaran negara yang ada di kementerian/lembaga pemerintahan. Orientasinya: sekadar menghamburkan sisa uang sehingga hasilnya pun akan nihil. ...
Monday, December 12, 2011
Omong Kosong Lembaga Agama
Versi cetak dari tulisan ini ada di Jurnal Nasional, 09 Desember 2011
TERMA “agama" agaknya akan menjadi ruang omong kosong di Republik ini, khususnya ketika agama sudah dipecundangi atas nama pelembagaan; ketika nilai-nilai luhur agama didistorsi demi klaim pembenaran beberapa kelompok; ketika agama hanya diperjuangkan sebagai ruang kosong di mana manusia seperti sosok asing di dalamnya. Dari situ pelembagaan agama kemudian melahirkan...