Sunday, March 16, 2014

Sebuah Cermin

--Michel Foucault

pada sebuah cermin
kausimpan pecahan wajahmu
membayangkan utuh
suatu yang tak ada
suatu yang terbayang
di antara


apa yang membatasi jarak
antara wajahmu dan cermin ini?


akhirnya
kautemukan ketiadaanmu
pada sebuah cermin
lipatan-lipatan waktu melepuh
kaubayangkan utuh
sebagai doa pelarian
para heterotopias


(Versi cetak dimuat di Jurnal Nasional)

Related Posts:

  • Jalan ke Bukit Itu setiap Hari Berubah jalan ke bukit itu setiap hari berubah, kawan. kita melangkah pada dadu yang dilempar entah oleh tangan siapa, tapi kita sudah percaya di sana nasib ditanam dan tumbuh senyap jalan-jalan yang diterka sebagai denyar pada… Read More
  • Menunggu Matahari Pulang di Hierapolis aku sendiri menunggu matahari pulang di hierapolis di sebuah kolam mata air teriris bagai kapas dari atas bukit sebuah kastil menyala cemas bulan tak sedang indah pucat di tebing batu-batu kapur malam ini aku ter… Read More
  • Persaksian --KHA. Hamidi Hasan ini waktu tidak sebentar, guru tujuh tahun lamanya, atau lebih engkau mengenalkan belantara luas pada lembar-lembar kitab suci yang kudaras huruf demi huruf adalah ayat atau isyarat sebuah savana… Read More
  • Tari Sema bersama Zacky Khairul Umam —untuk seorang kawan kita adalah sepasang peziarah ke tengah moksa, kata waktu beku masing-masing kita melihat jarak  tak pernah benar-benar purna dilalui seperti semerbak taman bunga jalaluddin rumi  … Read More
  • a winter dish add sauces and other recipes to make your foodit would be a poem! … Read More

0 comments: