Wednesday, July 30, 2014

Aku Tidak Mengerti

---Duhai Mantan Jenderal
  
Di tengah kesenyapan merayakan hari raya idul fitri di Turki
Aku terngiang kembali ihwal pemilihan presiden di suatu negeri
Yang konon penuh etika dan nilai-nilai ketimuran: Indonesia

Sebenarnya, setelah 21 Juli 2014, pengumuman resmi pemilu
Aku sudah tidak ikut banyak berita tentangnya. Nyaris yakin
Bahwa rilis KPU apa adanya. Bisa dipertanggungjawabkan

Namun sayang, mereka yang kalah mengasah barisan sakit hati
Kebohongan dan fitnah terus berlanjut. Tak pernah ada jeda
Meski hanya untuk mengucap selamat hari raya idul fitri saja
Saya tidak mengerti, kenapa semua ini semakin menggurita
Mereka mencari legitimasi dengan cara apapun

Kedua kubu saling intrik, silahkan asal tidak di luar ring
Yang satu lebih santun dan terjaga, yang satu lagi
Berperangai seperti harimau kelaparan
Halalkan segala cara

Saudaraku, kalian sudah berlagak di luar akal sehat. Sungguh!
Kebohongan demi kebohongan terus diasuh bergemuruh riuh
Apakah sebegini kalutnya potret dunia perpolitikan kita?
Berita-berita dipalsukan. Photoshop, hacker, situs kamuflase
Terus bermunculan seperti mesin perang. Menyedihkan!

Duhai Mantan Jenderal
Masih ingat sebelum pengumuman resmi KPU?
Tuan menantang Jokowi menyatakan siap menerima kekalahan
Tapi giliran Tuan yang kalah, kata-kata jadi busuk di mulutmu!

Duhai Mantan Jenderal
Aku tidak suka cara Tuan bermain kepalsuan seperti ini
Nama baik Tuan yang dibangun sejak 5 tahun terakhir
Hancur oleh orang-orang di belakang Tuan
Mereka menjilat kiri kanan entah demi apa

Silahkan bukti tunjukkan, Tuan. Tak perlu belopotan lendir
Di mulutmu. Menggonggong seperti anjing kelaparan
Tapi banyak sekali yang bikin geli, karena di luar nalar
5 truk bukti kecurangan pemilu diesktrak menjadi sekian lembar
Dan sebagainya

Aku awalnya salut kepadamu, Duhai Mantan Jenderal
Tuan akan menjaga ketat pertarungan ini, di tanganmu sendiri
Tapi, keyakinanku ternyata rapuh dan salah seribu kali lipat
Tuan tidak bisa mengendalikan mulut Amien Rais
Tuan tidak bisa mengekang nafsu birahi orang-orang PKS
Tuan tidak bisa mengawal koalisi yang Tuan gawangi sendiri

Banmu kempes, Tuan
Jangan dipaksa berjalan
Sebelum rodamu benar-benar aus dan rumpang
Dan Gerindra akan hangus rubuh

Konya, 30 Juli 2014

0 comments: