Wednesday, July 04, 2007
Eksotime Cinta Istana Bunga Sakura
Kehidupan mewah di balik gelimang harta yang melimbah dalam Istana tidak selamanya mujur bagi sang putri bangsawan di jaman kekaisaran Jepang klasik. Pada masa itu sangat tampak diskriminasi antara laki-laki dan perempuan, khususnya putri bangsawan. Kehidupan putri bangsawan hanya di sekitar istana. Kehidupan mereka dipenuhi kegiatan artistik yang menjemukan: menulis puisi, bermain musik dengan instrument sejenis zither yang disebut koto, semacam kecapi berkotak bunyi dangkal dengan 30 sampai 40 senar yang diletakkan di depan pemainya, serta memakai kimono yang berlapis-lapis dengan warna yang sempurna.
Semua kegiatan itu sejatinya dimaksudkan untuk menarik perhatian dari para pemuda yang mempunyai kedudukan sederajat dengan para putri itu. Pada zaman Heian Kyo, sekitar tahun 1100, semua kehidupan Jepang diwarnai dengan konflik rasial yang tinggi. Perbedaan antara klan bangsawan dengan klan biasa sangat jau berbeda dalam realitas sosialnya. Kaum bangsawan Heian Kyo menganggap diri mereka orang baik dibanding klan lainnya yang hidup pada masa itu.