Ziarah ke Museum of Innocence

Kemal menemukan kebahagian mencintai seorang Füsun dengan segenap warna dan misteri.

Saat itu ibuku menangis

Buat kakakku Hermanto Junaidi yang sedang damai bersemayam di bawah pohon ketapang, tempat aku selalu menjengukmu, saat pulang, atau saat pergi sekalipun.

Indeks Perdamaian Kota Itu Perlu

By measuring the state of peace, we can further our understanding of the social, political and economic factors that help develop more peaceful environments

Tentang Ingatan dan Ideologi

The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting” — Milan Kundera (The Book of Laughter and Forgetting).

A Journey: from Border to Border

Midyat is one of a must visited historical places in Mardin beside Old Mardin. Overall this city is cited as paths of the early civilizations named Mesopotamia or far before it—if we talked about Christianity and Jews history as well for its strategic location with rocky hill and plain near the Tigris River.

Monday, May 19, 2014

Sandera Tragedi 1915


24 April 2014 menjadi hari penting bagi Turki setelah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan secara terbuka berbicara kepada publik internasional ihwal peristiwa yang telah dituduhkan sebagai “genosida” yang dilakukan Ottoman terhadap bangsa Armenia, bangsa yang sebelumnya hidup damai dan rukun di bawah kekuasaan Ottoman. Kehadiran Erdogan dalam pidato khusus yang dibuat dalam sembilan bahasa, termasuk bahasa Armenia, untuk “memperingati” ke-99 tahun peristiwa tersebut menuai kontroversi dan sekaligus decak kagum.

Meskipun beberapa media internasional seperti Süddeutsche Zeitung dan Le Parisien Daily menilai langkah tersebut sebagai kejutan dan bencana politik, sikap gentlemen Erdogan patut diapresiasi sebagai extraordinary step dan constructive path yang diniatkan untuk mencari titik kesepahaman dan rekonsiliasi antara Turki dan Armenia ke depan.