Ziarah ke Museum of Innocence

Kemal menemukan kebahagian mencintai seorang Füsun dengan segenap warna dan misteri.

Saat itu ibuku menangis

Buat kakakku Hermanto Junaidi yang sedang damai bersemayam di bawah pohon ketapang, tempat aku selalu menjengukmu, saat pulang, atau saat pergi sekalipun.

Indeks Perdamaian Kota Itu Perlu

By measuring the state of peace, we can further our understanding of the social, political and economic factors that help develop more peaceful environments

Tentang Ingatan dan Ideologi

The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting” — Milan Kundera (The Book of Laughter and Forgetting).

A Journey: from Border to Border

Midyat is one of a must visited historical places in Mardin beside Old Mardin. Overall this city is cited as paths of the early civilizations named Mesopotamia or far before it—if we talked about Christianity and Jews history as well for its strategic location with rocky hill and plain near the Tigris River.

Sunday, October 30, 2011

Edukasi Damai, Apa Kabar?

(Tulisan ini adalah serangkaian resume atau, lebih tepatnya, refleksi kecil-kecil dari penelitian yang saya lakukan tentang "Pola-Pola Peacebuilding Pemuda di Komunitas Peace Generation Yogyakarta" untuk skripsi saya yang sangat lambat selesainya. Posting sebelumnya berjudul Menakar Kekerasan Sipil adalah hasil pernik-pernik kecil dari skripsi saya juga. Tulisan ini sebelumnya sudah dimuat di Tabloid Bisnis Indonesia edisi Jumat, 28 Oktober 2011 dengan judul Memacu Semangat Edukasi Damai. Sebagai share lebih lanjut, saya posting di sini dengan harapan semoga teman-teman dan pembaca sekalian bisa mengaksesnya secara lebih mudah. Demikian semoga bermanfaat terima kasih).

Foto hasil print screen, BI edisi 28 Oktober 2011
Kekerasan pemuda, kalangan pelajar SMA khususnya, mulai mencemaskan akhir-akhir ini. Awalnya, kekerasan yang dipraktekkan memang terfokus kepada lingkungan sekolah seperti bullying antar teman, kekerasan antar gank, hingga tawuran antar sekolah. Namun, kekerasan dan bentrokan pelajar SMA 6 Jakarta dengan wartawan adalah suatu fakta baru bahwa kekerasan pelajar kini mulai berimbas kepada ruang publik dengan akses warga sipil yang lebih luas.

Menambal Teks Religiositas (yang) Getas

Versi cetak dari tulisan ini dimuat di Jurnal NasionalMinggu, 30 Oktober 2011

"Jika bumi, langit dan seisinya dicipta selama
enam hari, apa yang dilakukan Tuhan sejak jauh
sebelum hari pertama, dan jauh setelah
hari keenam?"

(Ahmad Nurullah, Setelah Hari Keenam)


personal doc
BAGI karya sastra puisi tidak ada konstruksi realitas yang ajeg, statis, dan terhenti sebagai makna tunggal yang selesai. Puisi selalu bersuspensi dalam menafsir, menciptakan, atapun "menghancurkan" kembali realitas itu sendiri. Puisi tidak pernah mengamini dirinya sebagai penganjur kemapanan; ia akan terus menguliti setiap inci esensi of being reality-dengan mempertanyakan keber-ada-an realitas itu sendiri, atau membenturkannya dengan entitas lain yang bahkan tak "berjejak".

Wednesday, October 26, 2011

Di Kampungku, Ternyata SBY Pembohong!

(Seri Oleh-Oleh Kampung Halaman)
Anak-anak kampung bermain bola di tepi kuburan

Sekitar 2 tahun 2 bulan yang lalu, harian Kompas edisi Rabu, 19 Agustus 2009 menurunkan laporan bertajuk “Presiden: Tahun 2010 Semua Desa Terhubung Internet”. Cukup segar dalam ingatan bahwa saya begitu passionate menyimpan berita itu dalam file notebook karena saya berpikir bahwa pernyataan SBY itu adalah janji yang harus dipegang—(secara dia presiden yang paling besar (tubuhnya) sepanjang sejarah Indonesia!). Sejak awal menyimpan soft file itu, saya sebagai orang desa ingin membuktikan pernyataan itu, apakah benar janji SBY terlaksana di lapangan, seperti di desa saya, atau hanya omong kosong belaka!

Saya cuplikan bahasa SBY versi harian Kompas: "Pembangunan infrastruktur informatika dan telekomunikasi dasar ke seluruh pelosok tanah air adalah wujud nyata dari tekad bersama membangun kesatuan Indonesia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat berpidato pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu (19/8).

Friday, October 21, 2011

Menakar Kekerasan Sipil

Sambil lalu mengerjakan penelitian untuk tugas akhir kuliah tentang Pola-Pola Peacebuilding Komunitas Peace Generation di Yogyakarta, saya selalu digelisahkan oleh berbagai macam kekerasan (sipil) yang tumpah ruah di mana-mana. Apa yang saya lakukan untuk skripsi sepertinya menjadi suatu tantangan yang telanjang begitu saja, di depan mata saya sendiri. Betapa tidak, April 2011 ada seoarang anak SMA GAMA yang ditusuk dengan pisau oleh "musuh sekolah"-nya, yaitu SMK Bopkri 2. Kejadian ini sangat dekat, dan isu-isu seperti ini ternyata menjadi salah satu concern komunitas yang saya teliti itu. Jangan dulu menengok daerah yang jauh-jauh soal kekerasan, daerah yang memang rentan dengan kasus-kasus kekerasan. Di lingkungan dekat kita sendiri begitu mudah kita menemukan praktik-praktik kekerasan.