Saat ini, biar obrolan imajinatif dengan seorang kader perempuan berikut ini jadi warming up dulu.
S: Ada
D: Bisa minta tolong tanyain dunk. Benar gak kalau di budaya mereka ada semacam adat kalau pernikahan dalam satu keluarga gak boleh dalam tahun yang sama. Misalnya saya orang Cina. Kakak saya mau nikah tahun ini. Otomatis kalau saya mau nikah harus nunggu tahun depan. Begitu?
S: Duh. Jangan sampe.
D: Haha. Minta tolong tanyain ya, J. Maacih ea kakaaaaak.
S: Kamu kebelet nikah ya? haha
D: Haha. Napa emang kok nanya gitu mbak? Eh kok manggil mbak, BJ maksudnya.
S: Iya iya...
S: Sampe tenggelem ya.
D: Duh hhaha. Kayaknya emang keluarganya kentel abis Cina-nya. Soalnya mereka sih gak mslah kalau dia ngelangkahi kakaknya. Tapi yg jd mslah adalah tak boleh nikah dalam tahun yang sama. Kualat katanya. Uhuks.
D: Seru apanya.
S: Seru dengan kultur bgt.
D: Oooo.... tapi buat orang kayak saya artinya delay setahun.
S: Iya iya. Dia orang Jawa ya.
D: China-Cambodia (Cambodia editan)
S: Bisa jadi inspirasi buat novel tuh. Harus bersabar ya.
D: Hahay. Kalao saya sih sante aja. Ada hikmahnya. Saya udah bilang sama dia. Kalau ya jalan masing2 aja dulu.
S: Siapa yg ga santai lalu?
D: Saya cari yang lain yang bisa nikah tahun ini. Maksudnya saya gak santenya itu kalau dia ternyata bohong. Tapi kayaknya emang kenyataannya.
D: Saya udah tua, J. Udah 25.
D: Seiman pasti. Yang lain sesuai kesepakatanlah. Bisa diatur.
D: Ngaji Qur'an. Namanya halaqoh Tarbiyah. Jadi tiep minggu kami ada ngaji bareng. Acaranya ngaji abis itu bahas tentang Islam. Bisa sejarah, bisa tantangan yang dihadapi Islam saat ini. Dsb.
S: Oh gitu. Aku ngerti. Berarti di luar halaqoh ga bisa ya.
D: Bisa sih. Kami orangnya terbuka. Terserah mau darimana aja. Yang penting nanti mau ngaji. Itu aja. Karena menurut saya satu pikiran dan satu suhu itu penting dalam membina rumah tangga. Karena kita kan membangun peradaban. Nikah bukan hanya sekedar cinta.
D: Sejak kuliah S1. Sejak semester 1 dulu.
D: Wah. Jangan2 saya bakal dijadikan bahan riset nih sama BJ. Bisalah kalau kamu mau. Tapi ikutan ngaji.
D: Luluslah.
S: Tp ga mau ikut halaqoh mereka. Berarti bisa nih lamar kamu ya hihi.
D: Bisa asal mau halaqoh. Karena halaqoh itu terdiri dari dua: ngaji dan ikut kajian tadi.
S: Susah ya. Ahay.
D: Iya. Susah. Hahaa. Kemarin juga yang China itu gak halaqoh. Saya bilang coba aja dulu masuk halaqoh.
S: Terus
D: Udah masuk. Kalau kamu ngerasa gak sanggup dan gak mau nikah sama aku lantaran gak mau ikut halaqoh ya silahkan. Terserah. Terus dia ikut halaqoh selama 3 bulan. Percobaan. Katanya sih awalnya ngerasa gak nyaman. Tapi lama2 jadi biasa. Tapi setelah syarat terpenuhi. Ternyata kami memang sepertinya gak jodoh. Karena hal yang saya tanyakan tadi. Yang gak bisa nikah tahun yang sama. Wah. Ini kok jadi curhat.
D: Iya. Bisa jadi bahan riset. Dirimu kan anak sosiologi.
S: Iya bisa juga gitu. Tp risetku bukan ttg beginian. Keren sekali ya halaqah. Gigih gt.
S: Iya iya. Keren emang.
D: Semua serba realistis.
S: Kl misalnya nikah dg org di luar halaqoh gmana?
D: Bisa2 aja. Tapi ya itu. Mau ikut halaqoh. Haha. Itu lagi.
S: Kl ga mau?
D: Saya sebenarnya sudah ada perasaan dengan yang Cina itu. Tapi saya juga harus realistis.
S: Misalnya aku ga mau.. tapi pingin nikah sama kamu.
D: Kalau gak mau ya saya juga gak mau. Karena menuruts saya membangun rumah tangga tidak hanya sekedar cinta. Tapi ada visi yang jelas kemana mau dibawa rumha tangga.
S: Iya ngerti. Tp kan g harus dg halaqah to?
S: Visi saya ya memberi manfaat sebesarnya. Tp tdk dg halaqah. Terus gmana?
D: Kalau kita pisah gerbong gimana mau jalan beriringan.
S: Kan tujuannya sama.
D: Either saya yang pindah ke gerbong A atau kamu yang pindah ke gerbong lain.
D: Saya gak mau pindah gerbong. Ibaratnya begini. Ada dua kereta berjalan beriringan dengan tujuan yang sama. Saya ada di kereta A. S ada di kereta B. Nah. Saya mau komunikasi sama S lewat jendela. Susah. Harus teriak2 dulu. Sedangkan kita dituntut efisiensi waktu. Kita tak punya waktu banyak hanya untuk sekedar komunikasi. Sedangkan agenda2 peradaban menanti didepan. Begitulah. Kok jadi berat kayak gini sih.
D: Hee. Masih mau nyimak gak?
D: Sebentar saya carikan file egenda peradaban dulu ya. Biar BJ gak salah ngerti.
S: Boleh boleh. Ditunggu ya.
D: Nah. Ketemu. Jadi agenda peradabannya begini: Tahapan paling tingginya adalah: Menjadikan Islam adalah sistem seluruh dunia. Rahmatan lil alamin lah bahasa kerennya. Untuk mencapai itu ada beberapa mihwar. Kami menyebutnya tahapan mihwar dakwah. Tahapan yang paling mendasar adalah mihwar pembentukan Muslim sejati. Kami mulai dengan halaqoh tadi. Tahapan kedua yakni mihwar pembentukan keluarga Islami. Dengan pembentukan keluarga Islami diharapkan kita dengan kelurga tersebut bisa menuju mihwar selanjutnya. Yakni: mihwar masyarakat Islami. Setelah itu baru negara, dan dunia. Makanya disebut misi peradaban.
D: Paling atas maksudnya?
S: Macam paling berpengaruh atau presidentnya gt.
D: Nanti saya jawab itu ya. Saya ketikkan ini dulu; ini pidato Anis Matta ketika kemarin datang ke Turki. Serta Pidato Ahmad Heryawan di acara DEYS: “Secara fisik di Turki banyak karya sejarah pembangunnya sudah wafat hari ini kita masih bisa memanfaatkan karya bangunan fisiknya. Dan karya2 pikiran ulama masa lalu. Di Indonesia, saya tinggal di Gedung Pakuan dibangun 1884 dan sampai sekarang masih kokoh. Gedung sate dibangun 1920 masih kokoh sampai sekarang. Bandingkan dengan bangunan zaman sekarang yang melalui proses tender. Biasanya umur manusianya masih hidup bangunannya sudah runtuh. Kenapa? Teorinya sederhana, karena ia tidak berpikir untuk membuat sejarah. Kami percaya bahwa setiap bangsa akan mendapatkan jatah untuk membangun peradaban dan sejarah di dunia: Arab sudah. Persia sudah. Turk sudah. Dan yang lainnya sudah. Giliran kita orang Malay yang belum. Dan kami percaya bahwa kita bangsa Indonesia adalah kandidat utamanya. Turki penduduknya berapa? 70-an juta. Satu negara besar di antara negara lain di kawasan ini. Karena Mesir 80-an juta. Iran 70-an juta. Ini adalah negara2 Arab yang kalau dikumpulkann ada 22 baru bisa menyamai jumlah penduduk Indonesia. Jadi bisa kita bayangkan perbedaan dalam skala. Bahkan salah satu politisi Kuawit terheran dengan besarnya jumlah kita. Tapi kita saudara2: sering mempersepsikan diri kita kecil. Dan karena itu kita tidak pernah membayangkan melakukan kerja2 besar seperti membangun peradaban dunia. Kita yang menganggap diri kita kecil padahal orang lain melihatnya sangat berbeda.”….. Ini pendapat saya; dari visi di atas yang sudah jelas saya enggan untuk pindah gerbong. Tujuan memang sama. Tapi saya tidak pernah menemukan penjelasan yang membangkitkan semamgat seperti ini di gerbong2 lainnya. Bukan berarti gerbong yang lain salah, hanya saja saya merasa gerbong yang ini sesuai dengan saya.
D: Gak salah dunk kalau saya minta calon suami saya juga melihat visi ini.
S: Makasih sudah sedia menjelaskannya. Kamu baik deh.
D: Sip deh. Biar orang tak salah mempersepsi kami. Karena saya sering mendapat kritikan bahwa: gerbong kamu ekslusif. Karena mereka belum lihat dari dalam sepertinya.
S: Iya betul mrk ga tahu kelompokmu dr dalam. Terus president gerbong kamu di Indonesia siapa sekarang. Tokoh2 yg yang terkenal gt.
D: Ya semacam Anis Matta, Ahmad Heryawan dan kawan2nyalah.
S: Ini kelompokmu bernama Hizbut Tahrir ya, D?
S: Oh iya. Tapi sama lho..mau bikin khalifah juga...
D: HT dan IM beda. Kalau HT mereka gak berpolitik.
S: Kan sama mau bikin negara Islam. Oh gt.. Mencerahkan sekali deh chatting ini. Makasih ya
D: Sama2. Semoga bermanfaat. Semoga BJ mempersepsi kami bukan gerakan yang aneh2.
S: Ga kok. Ga bakal. Saya dukung kalian jika baik. Tapi sayang jg banyak yg korup ya.
D: Wah. Saya masih dalam kepercayaan gak korup. Itu kayak filosofi SUMUR.
S: Apa lagi tuh?
D: Sudah pernah dengar?
S: Kayak Lutfi Hasan ga korup berarti?
D: Nanti lanjut lagi ya. Saya tunaikan kewajiban dulu: sholat. Hehe
S: Sip
D: Saya berkesimpulan dari pernyataan BJ bahwa ketika kita halaqoh itu artinya masuk partai. Pertama2 saya ingin menjelaskan bahwa ketika kamu masuk halaqoh bukan berarti kamu masuk partai. Partai hanyalah salah satu sarana kami. Kalaupun partai bubar kami tetap ada. Karena induknya adalah jamaah tadi, bukan partai. Misalnya saya. Ketika masuk halaqoh saya bukan orang partai. Kami berprinsip menebar kebaikan apapun kemampuan kamu. Lalu misalnya saya menebar kebaikan melalui tulisan. Itulah sebab kenapa saya rajin menulis. Karena disitu tempat saya mampu. Kami sebut muyul. Nah ada juga orang yang muyulnya di partai ya masuk partai. Muyul politik maksudnya……. Nah, mengenai FILOSOFI sumur tadi mau dijelasin gak?
S: Kakakku masuk PKS, lho. Mau dong.
D: Hehehe. Siap. Kamu pernah dengar teori konspirasi? Banyak yang tak percaya tentang teori konspirasi atas kami. Ini sebenarnya konspirasi internasional. Misalnya saja sekarang diterapkan di Turki. Karena di Indo mereka berhasil merusak citra kami, jadi sekarang mereka juga menerapkannya atas Turki. Ada saya punya tulisan tentang ini….. Sebentar ya….
S: Kasi link ja biar aku baca (tapi sayang file kiriman si doi soal ini saya lupa disimpan dimana. Semoga masih ada biar saya publis nanti). Terus soal korupsi Lutfi Hasan gmana?
S: Berarti bukti2 semua di pengadilan gmana tuh?
S: Hehee oke. Oke D. Senang deh dapat ilmu banyak dr kamu.