Wednesday, March 17, 2010

Seranai Waktu

—byan

ini tentang memulai sebuah perjalanan
jalan yang menikum dari masing-masing kita
arah serupa sebuah kastil di sebuah bukit curam
atau mungkin lautan yang menunggu kapan saja
kita pulang

kita memang tidak pernah tahu, bukan
tentang seranai waktu dan ruang yang menganga
di setiap kita memulai sebuah perjalanan
tapi aku sudah memilih bersamamu
dan engkau memilih bersamaku
mengarungi arti keberadaanku
mencari makna keberadaanmu
menjadi keberadaan kita

ini tentang memulai sebuah perjalanan
tentang keyakinan untuk menutupi keraguan
sebuah permainan yang dimulai masing-masing
dan memaknainya dalam saku celana kita
dengan aroma nafas yang terhirup di sebuah pagi
saat embun akan memulai mengering
di tangan kita masing-masing

Ini tentang memulai sebuah perjalanan
yang tertinggal di belakang
adalah seiris mata pisau
sesekali akan menikam kita

Papringan, Februari 2010

0 comments: