Mulai saat ini, saya ingin rajin menuliskan beberapa komentar, catatan (baik personal [tapi nggak personal banget] ataupun kritikan dari teman-teman [dekat atau jauh]). Karena saya disadarkan oleh kata-kata ajaib itu. Saya menyebutnya sebagai kata-kata ajaib dalam pengalaman dan pemahaman personal saya.
Untuk seri Caring is Friend #1 saya ingin mencuplik komentar dari seorang teman.
Fahmi Faqih
(Dia adalah teman, seorang penyair dan pekerja kesenian, yang hangat dan terasa akrab meski sebenarnya kami belum pernah bertemu selain di malam itu. Kami sebelumnya hanya bertemu lewat media sosial: Twitter dan Facebook. Tapi Twitter Fahmi Faqih sepertinya sudah ditutup. Pada acara diskusi buku di LKiS pada 1 Juni 2013, dia datang bersama Raudal Tanjung Banua, acara sastra dan sekaligus lelang buku, sebagai amal bagi sahabat Fahruddin Nasrulloh yang dua hari sebelumnya berpulang. Ternyata dia sudah dua hari ada di rumah Raudal dan kami alhamduilah saling menyapa dan kopdar. Tak banyak omong, dia langsung bilang begini:)
"BJ, habis sakit ya?"
"Tidak," saya jawab.
"Atau BJ lelah sekali, ya?"
"Iya betul. Saya banyak kerjaan yang juga menyita pikiran."
"Setelah ini, BJ harus isterahat. Jangan dipaksa. Aku lihat kamu sangat kelelahan."
"Oh okay. Terima kasih, kawan."
Setelah itu kami mengobrol hal yang lain, kemudian kami berpisah.
Saya tidak langsung pulang, masih menemani Pinto, Yoso, dan Zul, kawan baru dari Makassar, di sebuah kafe. Malam semakin dingin dan badanku terasa tak enak. Jam 1 lebih dini hari, saya pulang dan langsung tidur. Kebesokan harinya, saya harus kembali mengurusi satu hal lagi: rencana diskusi puisi Ahmad Nurullah, Setelah Hari Keenam, yang 15 Juni ini akan dihelat di UIN Sunan Kalijaga. Saya menemui Kuswaidi Syafie bersama Achmad Faqih Mahfoudz. Udara semakin nakal terasa menyentuh sekujur tubuh.
Sorenya saya sampai kos dan badan langsung terasa panas. Saya langsung drop. Saya kira mungkin hanya butuh isterahat dan minum air putih. Besok paginya, saat badan masih belum fit benar, ada miscall dari Mas Kun dan Stanley, teman satu tim yang proposalnya lolos di Jogja Biennale 2013. Mereka berkirim SMS untuk renang. Mereka sudah berangkat. Dan ternyata saya nyaris lupa bahwa saya janjian renang jauh hari sebelumnya. Tak banyak pikir saya langsung cabut dan ikut renang. Pagi itu, rintik gerimis menerpa tubuh kami yang sedang asyik renang.
Habis renang saya langsung ketiduran. Bangun sekitar siang dan tubuhku benar-benar ambruk. Panas dan meriang. Saat itu saya ingat pesan dari kawan Fahmi Faqih dua hari sebelumnya, kata-kata ajaib yang seperti mantra!
Terima kasih...
0 comments:
Post a Comment