Saturday, September 22, 2012

Seru Damai Lewat Flash Mob Pelangi

Tulisan ini digunting dari Koran Radas Jogja.
 

JOGJA - Meningkatnya aksi kekerasan di Indonesia membuktikan rendahnya toleransi. Terlebih, konflik yang terjadi dilatari berbagai sebab terkait banyak hal seperti suku, ras, hingga agama.

Terkait Hari Perdamaian Internasional, Peace Generation mencoba menyerukan aksi damai lewat Gerakan Pelangi Manusia (Flash Mob) di Titik Nol Kilometer Jogjakarta kemarin (21/9). Lewat acara bertajuk The Rainbow is You tersebut, komunitas yang bergerak di bidang resolusi konflik dan perdamaian di kalangan anak muda ini, mencoba menyerukan aksi damai lewat aneka kegiatan. Di antaranya, pertunjukkan musik, tarian tradisional, komedi, sulap, hingga Flash Mob. 


Penanggung Jawab Peace Generation B.J. Sujibto menyatakan, Flash Mob Pelangi menjadi salah satu cara untuk menyerukan aksi perdamaian. Terlebih ketika melihat fakta yang terjadi di Indonesia saat ini. 


”Flah Mob ini juga merupakan salah satu bentuk keprihatinan ketika melihat fakta- fakta yang terjadi saat ini,” katanya. 

Menurut dia, saat ini banyak sekali bentuk permasalahan yang berujung konflik atau kekerasan. Untuk itu, dalam rangka merayakan Hari Perdamaian Internasional kelompoknya ingin mengajak semua kalangan pemuda untuk menciptakan suasana damai. Khususnya, perdamaian di tengah perbedaan baik suku, ras, hingga agama. 


Sujibto menuturkan, Flash Mob diikuti sekitar 200 pemuda dari berbagai kalangan komunitas. Ada Komunitas Cinta Damai UGM bekerja sama dengan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM, alumni, dan anggota Peace Generation. ”Semua pesertanya mengenakan kaos warna-warna pelangi. Merah, kuning, hijau, unggu, dan biru,” terangnya. 


Dalam aksinya, para pemuda ini membentuk lingkaran pelangi besar di tengah perempatan Nol Kilometer dengan lima lapis lingkaran. Pemuda yang berada di tengah-tengah lingkaran bertugas memeganggi dan mengibarkan bendera Merah-Putih.


Dia menjelaskan, pemuda yang bertugas mengibarkan bendera terbagi menjadi lima kategori. Waria, orang Bali, perempuan Muslim, difabel, dan Papua. Semuanya kumpul menjadi satu kesatuan layaknya semangat kesatuan bangsa Indonesia. Selain itu pemuda tersebut juga menyimbolkan kebhinnekaan.  


Selain itu, dia menungkapkan, The Rainbow is You merupakan ajang berkumpulnya pemuda untuk saling mengenal dan membangun jaringan dalam semangat kebhinnekaan dan perdamaian. Selain itu, mengingatkan masyarakat bahwa setiap individu adalah bagian dari kebhinnekaan.


”Kegiatan ini juga mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat menumbuhkan rasa toleransi akan sesama. Serta, menolak segala macam kekerasan,” imbuhnya. (mg2/amd)

0 comments: